Tata Cara Mandi Besar


Mandi besar kita lakukan untuk menghilangkan hadats besar seperti haidh, nifas, keluarnya mani, dan mimpi basah. Persoalan mandi besar sangatlah penting kita perhatikan karena itu berkaitan dengan rentetan ibadah setelahnya. Baik berupa ibadah yang fardhu maupun sunnah. Jika mandi besarnya sah, maka shalat kitapun sah. Sebaliknya jika mandi besar kita tidak sah, maka shalat kitapun tidak sah. Lantas bagaimana cara mandi besar yang sah?

Mandi besar sekurang-kurangnya harus memenuhi 3 rukun:

Pertama, Niat

Perbedaan yg sangat signifikan antara mandi besar dengan mandi biasa terletak pada niat.

Maka, orang yg akan melakukan mandi besar wajib untuk berniat. Niat bisa dilakukan dengan mengatakan, “aku berniat mandi besar/mengangkat hadats/bersuci dari haid, dll”. Dan niat itu bersamaan dengan dimulainya mandi, yaitu mulai saat membasuh bagian badan paling atas (kepala) atau bawah (kaki). Jika niatnya (setelah membasuh salah satu anggota badan), maka wajib mengulangi niatnya.

Baca juga Suci Dari Haid Dan Nifas

Kedua, Menghilangkan najis yang ada pada badan seperti membersihkan kemaluan

Ketiga, Meratakan air ke atas rambut sampai ke kulitnya dan meratakan air ke seluruh badan

Jika wanita memakai ikatan rambut dan air masih bisa sampai pada rambut, dan kulit kepala, maka melepas ikatan rambut adalah sunnah. Namun, jika ikatan rambut menghalangi masuknya air, maka ikatan rambut tersebut harus dilepas.
Dengan benarnya kita dalam menghilangkan hadats besar kita, dapat memberbaiki ibadah kita.Wallahu’alambishshowwab.

  1. Al-Imtaa’ bi Syarh Matan Abi Syuja’ fii Al-Fiqh Asy-Syafii
  2. Fathul Qarib Al-Mujib fi Syarhi Alfazh Al-Taqrib 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top